Hidayatullah.or.id — Kamis, (13/02/2014) pagi kemarin, ribuan pelajar Lembaga Pendidikan Islam Hidayatullah Surabaya berkumpul di bundaran Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Mulyosari. Mereka melakukan pawai berjalan kaki, orasi, dan pembagian selebaran penolakan Valentine’s Day.
Dalam aksi ini massa serentak menyatakan penolakan terhadap perayaan Valentine’s Day yang jatuh pada Jumat, 14 Februari 2014 ini.
Sebagian besar para santri terlihat membawa berbagai macam spanduk bertuliskan “Tolak Valentine’e Day, Reject Valentine’s Day”.
Menurut Koordinator acara, Bina Asani, perayaan Valentine’s Day tidak perlu diadakan di Indonesia karena tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan ajaran agama Islam.
“Itulah kami melakukan melakukan pawai guna mensosialiasikan hal ini kepada khalayak ramai khususnya kawula muda,” ujar Bina kepada portal berita nasional, Hidcom.
Dalam aksi massa tersebut para santri juga menyebarkan selebaran menolak Valentine’s. Sampai di Bundaran ITS, beberapa pelajar mewakili sekolahnya melakukan orasi.
Dalam orasi tersebut mereka terus menyatakan penolakan terhadap perayaan Valentine’s Day.
“Ayo dong kawan coba pikir, apa sih untungnya Valentine’s Day itu kita rayakan? Valentine’s bukanlah budaya Islam, bukan budaya Indonesia.”
Para santri yang berorasi juga menyampaikan perayaan Valentine’s ini hanya tradisi bangsa Romawi penyembah patung dan berhala.
“Apakah Bangsa Indonesia bukan termasuk bagian dan mengikuti tradisi dari mereka. Tentu tidak kan?”ujar Dio salah seorang pelajar dalam orasinya yang sekaligus ketua Osis SMA Luqman al Hakim.
Menurut Bina, harapananya, siswa Hidayatullah Surabaya bisa memberi edukasi kepada masyarakat tentang buruknya budaya Valentine’s Day yang selalu memberi efek negatif. (hio/hid)