AdvertisementAdvertisement

Santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Nurul Hasna Dibekali Skil Menulis

Content Partner

BANDUNG (Hidayatullah.or.id) — Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Nurul Hasna, Hidayatullah Kota Bandung, bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) menggelar pelatihan menulis untuk para santri penghafal Al-Qur’an dari Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Nurul Hasna, Hidayatullah Kota Bandung, pada Sabtu, 16 Rabiul Akhir 1446 (19/10/2024).

Pelatihan yang berlangsung di Jl. Layar No. 5, Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik ini diikuti oleh 20 santri yang penuh antusias. Semua tampak antusias mendapat materi praktik menulis secara ringan, langsung dan menantang.

“Kegiatan yang menghadirkan Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi ini menjadi bagian dari upaya BMH dalam menumbuhkan gerakan literasi di kalangan generasi muda, khususnya para penghafal Al-Qur’an,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Barat, Yusep Suhendar.

Imam Nawawi menekankan pentingnya literasi, yaitu kemampuan membaca, menulis, memahami, dan menginterpretasikan informasi, sebagai bekal untuk menjadi generasi yang lebih baik.

“Meskipun kegiatan ini tampak sederhana, substansinya sangat mendalam. Kita sedang menyiapkan generasi penghafal Al-Qur’an yang juga memiliki kemampuan literasi yang baik,” kata Imam Nawawi.

Ia juga mendorong para santri untuk berani mengekspresikan diri, karena setiap ayat yang mereka hafalkan memiliki makna kebaikan yang dapat dijadikan inspirasi untuk berkarya dan berbuat baik.

Dalam sesi pelatihan, tiga buah buku diberikan sebagai hadiah kepada santri yang proaktif dan menunjukkan semangat tinggi selama acara.

Salah satu santri, Salma Sayyida, kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs), mengungkapkan kegembiraannya mengikuti pelatihan ini.

“Saya sangat senang dengan materi yang disampaikan, dan sekarang saya termotivasi untuk menulis buku sendiri,” ujar Salma dengan penuh semangat.

Ketua Yayasan, H. Uup, yang dihubungi melalui pesan WhatsApp, menyambut baik inisiatif ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan.

“Saya sangat mendukung program ini karena bisa menumbuhkan kreativitas santri dan mengajarkan mereka untuk lebih mandiri,” ujarnya.

Para musyrifah pondok pesantren juga berharap pelatihan ini dapat menjadi sarana pembinaan yang berkelanjutan bagi para santri, membantu mereka untuk terus mengembangkan potensi diri di bidang literasi.

Dengan adanya program seperti ini, BMH menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya unggul dalam hafalan, tetapi juga mampu berkontribusi melalui tulisan dan pemikiran yang bermanfaat bagi umat.*/Herim

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img