JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Departemen Komunikasi & Penyiaran Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah bersama Gerakan Nasional Dakwah Membaca dan Belajar Al Qur’an (Grand MBA) menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) Daurah Muallim Grand MBA yang dibuka pada Rabu, 5 Dzulhijah 1445 (12/6/2024).
TOT ini digelar dalam dua tahap yaitu sesi materi online yang digelar selama 2 hari pada Rabu-Kamis, 12-13 Juni 2024 dan sesi materi offline yang diagendakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 25-27 Juni 2024 bertempat di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jalan Cipinang Cempedak, Otista, Polonia, Jatinegar, Jakarta.
Organizing Committee TOT Daurah Muallim Nasional 2024, Ust. Muhdi Muhammad S.Sos.I, mengatakan kegiatan ini digelar untuk melahirkan lebih banyak sumber daya muallim Al Qur’an dalam rangka membangun peradaban Islam.
Peradaban Islam yang mulia hanya akan terbangun jika masyarakat ini terbimbing dan terpimpin di bawah naungan Al-Quran. Karena itu, kata Muhdi, jika kita memiliki cita-cita menegakkan peradaban Islam maka gerakan dakwah untuk mendekatkan masyarakat kepada Al-Quran harus menjadi prioritas.
“Jika kita masih menahan potensi yang kita miliki untuk dikerahkan dalam gerakan ini maka kita akan kehilangan momentum penting sebagai bagian dari gerakan membangun peradaban Islam,” kata Muhdi, dalam keterangannya kepada media ini, Kamis, 6 Dzulhijah 1445 (13/6/2024).
Kemampuan membaca Al-Quran masyarakat muslim di negeri kita saat ini masih sangat memprihatinkan. Berdasarkan data yang dihimpun Dewan Masjid Indonesia, 65% dari 230 juta jumlah pemeluk Islam belum bisa membaca Al-Quran.
“Artinya ada 151 juta orang beragama Islam di Indonesia belum bisa membaca kitab sucinya. Sebuah angka yang sangat menantang kita untuk berperan aktif dalam gerakan ini,” tukasnya.
Namun demikian, agar program besar ini dapat berjalan dengan baik maka perlu disusun tahapan-tahapan dan dipersiapkan seperangkat instrument yang tepat.
Langkah yang paling penting dari program ini adalah mempersiapkan para guru atau muallim handal, yaitu yang memiliki kesiapan sepenuhnya untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dalam rangka mendekatkan mereka kepada Al-Qur`an.
“Muallim yang handal tidak hanya menguasai materi dan metode yang akan diajarkan, akan tetapi ingin mengikuti Nabi, hadir dengan teladan, peduli dan amat menginginkan masyarakat muslim di negeri ini mendapatkan rahmat, petunjuk dan naungan dari Al-Qur`anul karim,” ujarnya.
Karena itu, ia menjelaskan, TOT Daurah Muallim Grand MBA dirancang untuk standarisasi kompetensi muallim dimana metode dan model gerakan ini dengan sistematis. Daurah Muallim Grand MBA ingin mengantarkan calon muallim menjadi muallim yang memiliki kecakapan dan penguasaan materi secara utuh. (ybh/hidayatullah.or.id)