AdvertisementAdvertisement

Band Dukung Hidayatullah Bintuhan Peduli Lingkungan

Content Partner

Di belakang kebun cabai ini merupakan lokasi asrama para santri Pesantren Hidayatullah Bintuhan
Di belakang kebun cabai ini merupakan lokasi asrama para santri Pesantren Hidayatullah Bintuhan
Tanaman kedelai di lokasi Pondok Pesantren Hidayatullah Desa Bintuhan Kecamatan Kotaagung Lahat
Tanaman kedelai di lokasi Pondok Pesantren Hidayatullah Desa Bintuhan Kecamatan Kotaagung Lahat

Hidayatullah.or.id — Meski usianya relatif muda, Hutan Tropis Band, kelompok musik asal Palembang, tidak hanya berkampanye lingkungan hidup melalui musik, yang telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah Sumatera Selatan.

Hutan Tropis Band juga mendukung upaya menjaga keseimbangan alam bumi ini dengan penghijauan berbasis ekonomi masyarakat dan pendidikan melalui penanaman pohon gaharu di yang dilakukan oleh Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Desa Bintuhan, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

“Langkah awal, kita melakukan penanaman seribu pohon gaharu. Jika tumbuh subur, penanaman berikutnya akan dilakukan di sejumlah lahan milik masyarakat yang belum tergarap,” kata Jemi Delvian, Vokalis Hutan Tropis, pekan lalu seperti dirilis Mongabay Indonesia dan ditulis Hidayatullah.or.id, Senin (16/03/2015).

Pohon gaharu ini, kata Jemi, selain menjadi penghijuan, juga ke depannya menjadi sumber ekonomi masyarakat. Pohon gaharu yang ditanam ini merupakan sumbangan dari pegiat pemberdayaan ekonomi masyarakat Armaizal dan Bastoni dari Balai Penelitian Kehutanan Palembang.

“Selain penanaman pohon gaharu akan dilakukan juga pengembangan pertanian berbasis pangan dan sayuran, terutama di pondok pesantren,” ujar alumni Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta ini.

Konser amal
Pondok Pesantren Hidayatullah Bintuhan yang akan akan dibangun di atas lahan seluas dua hektar, wakaf dari warga Bintuhan. Rencananya, selain dibangun ruang belajar, asrama santri, masjid, perpustakaan, juga dijadikan perkebunan, perikanan, dan peternakan.

Dikatakan Jemi, Pondok Pesantren Hidayatullah Bintuhan akan tumbuh menjadi pondok pesantren yang mandiri, yang dihidupi dari hasil pertanian, perikanan, dan peternakan.

“Para santrinya tidak akan dipungut biaya. Justru, mereka selain mendapatkan ilmu, juga akan menghasilkan uang, sebagai persiapan hidup setelah lulus,” ujar Jemi.

“Gotong-royong masyarakat Desa Bintuhan telah menghasilkan masjid, perkebunan cabai dan kedelai. Ini upaya luar biasa. Kita pantas mendukungnya,” imbuhnya.

Untuk itu, kata Jemi, Hutan Tropis Band yang digawanginya akan melalukan konser amal, yang tujuannya berupa penggalangan dana atau bentuk dukungan lainnya. Dirinya percaya, banyak pihak yang akan peduli.

Kapan konser amal tersebut akan dilakukan secepatnya. “Mungkin April atau Mei 2015 ini. Dalam melaksanakan program ini kita juga akan merangkul berbagai pihak, sehingga mampu membangun kesadaran lingkungan bersama,” ujarnya.

Sementara itu, pegiat lingkungan hidup dari PINUS Sumatera Selatan. Syamsul Huda, menilai upaya pelestarian alam harus didukung baik oleh kalangan pegiat lingkungan hidup, masyarakat, pemerintah, maupun pelaku usaha. Sebab, menurutnya, ini adalah upaya positif. (ybh/hio)

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Inisiatif Strategis Perkuat Akidah dan Pendidikan dalam Keberagaman di Tobelo

MALUT (Hidayatullah.or.id) -- Pondok Pesantren Ragaiyah Hidayatullah Tobelo Barat, Maluku Utara, terus menguatkan posisinya sebagai pusat pembelajaran Islam di...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img