Hidayatullah.or.id – Tidak ada Indonesia tanpa Islam, tanpa Kristen, tanpa Hindu, tanpa Budha dan lainnya. Tidak ada Indonesia tanpa Bugis, tanpa Jawa, tanpa Makassar, tanpa Batak dan lainnya. Perbedaan itu anugerah. Boleh kita berbeda tapi dalam bingkai Pancasila.
Hal itu dikatakan oleh Pangdam Wirabuana Mayjen TNI Agus SB ketika berdialog dengan para tokoh agama, organisasi kepemudaan, mahasiswa dan pondok pesantren dan elemen masyarakat Sulsel, khususnya Kota Makassar pada acara Silaturahmi Para Tokoh Agama di Baruga Syech Yusuf, Makodam VII/Wrb, Rabu (16/11/2016).
Pada kesempatan itu pula Tokoh Muhammadiyah Sulsel Prof. Dr. H. Ambo Asse menghimbau kepada segenap ummat agar memahami secara bijak perkembangan situasi yang terjadi di wilayah kita. Dia mengingatkan, jangan mudah diprovokasi dan diadu domba oleh kelompok tertentu.
“Walaupun berbeda suku atau agama kita adalah satu bangsa Indonesia. Mari kita saling menghargai dan cinta akan kedamaian,” kata Prof. Ambo Asse.
Para tokoh dari Hidayatullah, Pompes IMMIM, Unibos, Pesantren Ummul Mukminim, Pesantren Darul Aman, PKC PMII Sulsel, Korkom IMM Unismuh, KMI Sulsel, Fatayat NU, GP Ansor, Wahdah Islamiah, BKPMI Sulsel, LDII, DPW PI Sulsel dan ICMI Sulsel berkumpul mengharap TNI dapat berperan dalam menyejukan kehidupan bangsa.
Selain itu, mendaulat Kodam Wirabuana sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pertemuan tersebut juga membulatkan kerjasama lintas sektoral guna memajukan kesejahtraan masyarakat Sulawesi Selatan, terkhusus Makassar guna menghadapi era globalisasi.
Pertemuan yang bernuansa silaturrahmi ini sangat penting dalam rangka memelihara dan meningkatkan kebersamaan seluruh elemen bangsa yang ada di wilayah Sulawesi Selatan guna membangun komunikasi dialogis sehingga diperoleh kesamaan persepsi, terutama dalam mencermati dan memahami setiap permasalahan yang terjadi di wilayah sebagai dampak perkembangan zaman.
Persatuan dan kesatuan menjadi kunci menghadapi tantangan era modern maupun ancaman global seperti saat ini sehingga soliditas antar komponen bangsa harus ditumbuh kembangkan dalam menghadapi berbagai problematika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui acara ini diharapkan tercipta suasana rukun dan damai dimulai dari eratnya jalinan tali silaturahmi dan sinergitas seluruh komponen masyarakat berbangsa dan bernegara.
Dengan eratnya tali silaturahmi, adanya sinergitas antar komponen masyarakat tidak hanya persatuan dan kesatuan bangsa yang diperoleh akan tetapi masyarakat secara otomatis akan bertambah maju dan sejahtera di segala aspek. Hal ini terwujud karena situasi wilayah yang lebih kondusif. (tni/ad)