AdvertisementAdvertisement

Seminar Rakerwil Hidayatullah Papua Tengah Soroti Tantangan Dakwah di Era Society 5.0

Content Partner

TIMIKA (Hidayatullah.or.id) — Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Papua Tengah menyelenggarakan pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Ballroom Hotel Grand Tembaga, Timika, pada Senin, 13 Rajab 1446 (13/1/2025).

Acara ini diawali dengan seminar kebangsaan bertema “Dakwah Wasathiyah Membina Umat dengan Pendekatan Ahlus Sunnah Wal Jamaah di Era Society 5.0.” Seminar ini menjadi penegasan komitmen Hidayatullah untuk menghadirkan dakwah yang relevan dan berkesinambungan di tengah perubahan zaman.

Acara tersebut dihadiri Ketua Departemen Rekrutmen dan Pembinaan Anggota DPP Hidayatullah Iwan Abdullah, Ketua Dewan Murobbi Wilayah Hasanuddin Ali, Ketua DPW Hidayatullah Papua Tengah Haeranzi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika Muhammad Amin AR, Anggota DPRD Kabupaten Mimika, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika Ignatius Robertus Adii, serta para ulama, tokoh masyarakat, dan pimpinan organisasi Islam.

Ketua DPW Hidayatullah Papua Tengah, Haeranzi, dalam pidato pembukaan Rakerwil menyampaikan bahwa agenda ini bertujuan untuk menyatukan langkah dalam konsolidasi, koordinasi, sosialisasi, dan evaluasi program kerja tahun 2025.

“Kita ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas amal saleh secara kolektif dengan sistem kerja yang terukur,” ungkap Haeranzi.

Haeranzi juga mengucapkan terima kasih kepada DPD Hidayatullah Timika, yang dipimpin Abdul Syakir, atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjadi tuan rumah acara tersebut.

Haeranzi berharap Rakerwil Hidayatullah Papua Tengah ini mampu menghasilkan program-program strategis yang aplikatif dan berkelanjutan.

“Dengan kebersamaan dan semangat kolektif, kita yakin bisa memberikan kontribusi terbaik untuk umat di Papua Tengah,” katanya.

Dia menambahkan, acara ini tidak hanya menjadi momentum silaturrahim dan konsolidasi organisasi, tetapi juga wadah untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan semangat dakwah di era modern.

“Dengan pendekatan dakwah wasathiyah sebagaimana tema seminar, Hidayatullah Papua Tengah siap menjawab tantangan zaman dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tandasnya.

Dalam arahannya, Iwan Abdullah menyampaikan pentingnya memanfaatkan momentum Rakerwil untuk menggalakkan silaturahim dan pembinaan umat.

“Silaturahim adalah pintu utama dalam membangun dakwah dan menguatkan ukhuwah,” tegasnya. Ia juga menekankan perlunya standarisasi halaqah untuk meningkatkan kualitas iman, ilmu, dan amal.

Iwan menambahkan, “Generasi muda, khususnya mahasiswa, profesional, dan cendekiawan, harus lebih diberdayakan untuk aktif dalam gerakan tarbiyah dan dakwah Hidayatullah. Mereka adalah ujung tombak keberlanjutan dakwah di masa depan.”

Pembukaan Rakerwil dilakukan dengan pembacaan basmalah secara bersama-sama oleh para tokoh dan tamu undangan. Tradisi lokal juga dihadirkan melalui pemukulan Tifa, alat musik tradisional Papua, sebagai simbolisasi dimulainya agenda besar ini.

Selain itu, terdapat momen pemberian cendera mata berupa kain batik Papua dan buku “50 Tahun Hidayatullah Mengabdi” kepada para tokoh dan donatur sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi.

KH. Muhammad Amin AR, Ketua MUI Kabupaten Mimika, menyampaikan bahwa kolaborasi yang kuat antarorganisasi Islam akan memperkuat dakwah di wilayah Papua Tengah. “Dengan dakwah wasathiyah yang inklusif, kita bisa membina umat secara menyeluruh di era digital ini,” ujarnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara kompeten. Di antaranya adalah KH. Dr. Tasyrif Amin, M.Pd.I, Ketua Pembina Kampus Utama Pesantren Hidayatullah Timika, yang mengulas tentang peran dakwah dalam era Society 5.0.

“Era Society 5.0 menuntut kita untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan teknologi modern. Dakwah harus bisa menjangkau generasi digital tanpa kehilangan esensinya,” jelas Ustad Tasyrif Amin.

Tasyrif juga menyoroti pentingnya adaptasi pendekatan dakwah berbasis Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Sementara itu, Iwan Abdullah dalam paparannya menekankan perlunya sinergi antara dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. “Ini adalah tugas bersama kita untuk melahirkan generasi yang cerdas secara spiritual dan intelektual,” tegasnya.

KH. Muhammad Amin AR juga menambahkan bahwa masyarakat membutuhkan dakwah yang relevan dengan tantangan zaman. “Era Society 5.0 adalah peluang emas bagi umat Islam untuk memimpin perubahan menuju kebaikan,” katanya.*/Nur Lailatul Jannah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakor BKPTQ Hidayatullah Rumuskan Standardisasi dalam Pembinaan Tilawatil Qur’an

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah diwarnai antusiasme dalam pembukaan Rapat Koordinasi Badan Koordinasi Pembinaan Tilawatil Qur'an (BKPTQ)...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img