BERAU (Hidayatullah.or.id) — Kabupaten Berau memang istimewa yang berada di perbatasan Kalimantan Utara dengan Kalimantan Timur. Sebagai kabupaten paling jauh dari Balikpapan di wilayah Kaltim dan dekat dengan Ibu Kota Kalimantan Utara, Bulungan, wajar Berau menjadi titik sepakatnya dua pihak untuk sinergi, menggelar Daurah Marhalah Wustho (DMW) secara gabungan.
Ketua Departemen Perkaderan DPW Hidayatullah Kaltim, Muhammad Fathun Qarib, menyebutkan acara DMW di Berau ini adalah yang keenam telah DPW Hidyatullah Kaltim selenggarakan. Namun, agenda terakhir ini adalah yang pertama digelar secara gabungan bersama DPW Hidayatullah Kaltara.
“Ini menjadi keistimewaan dari gelaran DMW Berau,” terang Fathun Qarib, seperti dalam keterangannya diterimaa media ini, Senin, 2 Jumadil Awal 1446 (4/11/2024).
Selain itu, Ketua Departemen Perkaderan DPP Hidayatullah, Muhammad Shaleh Usman, menimpali bahwa kampus Hidayatullah Berau ini juga punya keistimewaan lain, yaitu kampus Hidayatullah tertua setelah Gunung Tembak.
“Masya Allah, Pesantren Hidayatullah Berau ini kalau tidak dikatakan seratus persen hampir semua menerapkan spirit Gunung Tembak. Masya Allah, luar biasa. Betul-betul hampir sama dengan Gunung Tembak, dari sisi kultur maupun penataan tata ruangnya,” sambung Shaleh Usman.
Berau memang memiliki daya tarik tersendiri sebagai cabang dari Pesantren Hidayatullah. Kader-kader muda dari Balikpapan dan daerah lain, seperti merasa rugi jika ada agenda di Berau dan tidak terpanggil untuk hadir.
Terbukti ada 61 peserta DMW hadir dengan antusiasme tinggi. “Lima peserta mampu menuntaskan sesi post test dengan jawaban memuaskan dan 3 orang memberikan jawaban dengan sempurna. Ini membahagiakan kami semua,” ujar Fathun Qarib menerangkan.
Puncaknya para kader yang telah mengikuti DMW di Berau ini benar-benar membawa semangat progresivitas dakwah dari para pendahulu Hidayatullah. Terlebih mereka berkesempatan hadir ke Berau yang penuh keistimewaan.
“Insha Allah kami siap menjadi kader yang mampu mentransformasikan jati diri kepada umat dan bangsa,” tegas seorang peserta, Safriadi, penuh percaya diri.*/Herim