JAKARTA (Hidayatullah.or.id) – Sebagai salah satu entitas yang berhimpun di dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hidayatullah memuji tajuk yang dipilih dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kali ini mengangkat topik “Menuju World Class Ukhuwah Islamiyah” di Hotel Acacia Jakarta Pusat, Selasa, 27-28 Desember 2022.
Ketua Departemen Hukum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Dr. Dudung A. Abdullah, M.H, yang hadir dalam kesempatan tersebut menyambut antusias harapan Indonesia menjadi teladan dalam ukhuwah Islamiyah bagi dunia.
Dudung memuji dan menyambut antusias tajuk Rakornas Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia tersebut. Menurutnya, hal ini diharapkan kian meneguhkan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin di negeri ini.
“Dengan semangat tersebut, umat Islam menjalin kerjasama yang proporsional dengan setiap elemen lintas bangsa sehingga tercermin Islam Rahmatan Lil alamin,” kata Dudung yang ditemui di lokasi acara.
Dengan keragamannya yang khas, jelas Dudung, umat Islam di Indonesia telah menjalankan praktik ukhuwah Islamiyah dengan apik. Oleh sebab itu, puluhan ormas Islam yang terhimpun di Majelis Ulama Indonesia diharapkan terus merawat nilai mulai tersebut seraya menyambut antusias semangat menuju ukhuwah Islamiyah yang berkelas dan menjadi teladan bagi dunia (world class).
Seperti diwarta sebelumnya, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Pusat KH Cholil Nafis dalam sambutannya membuka acara tersebut mengatakan ukhuwah Islamiyah yang dipraktikkan oleh umat Islam memilki pesona yang menjadi ciri khas tersendiri bagi Indonesia di mata dunia.
Oleh sebab itu, inilah diantara yang melatari diangkatnya tema “Menuju World Class Ukhuwah Islamiyah” dalam Rakornas Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia kali ini.
Menurut KH Cholil Nafis, berbagai elemen umat Islam perlu untuk duduk bersama disamping untuk terus merekatkan persaudaraan, juga dalam rangka merumuskan visi misi serta menyamakan persepsi dan langkah antar harakah yang ada.
“Kita perlu bersama-sama menelaah setiap hal-hal yang berkembang di tengah masyarakat,” kata KH Cholil Nafis.
Di sisi lain, KH Cholil Nafis mendorong ormas Islam terus mengambil peran dalam mencerdaskan umat melalui beragam saluran termasuk melalui teknologi informasi.
Dia menjelaskan, dalam melakukan upaya dakwah tersebut, hendaknya diekspresikan untuk tujuan pada 3 hal yaitu mendamaikan, mengajak kepada kebaikan, dan apa yang disebarkan ada maslahah di dalamnya.
“Kita harus terus-menerus melakukan politik keadaban, bukan transaksional. Dan ini bisa disuarakan oleh ormas ormas Islam. Jadi, yang dibutuhkan tidak hanya shaleh tapi juga mushlih,” ujarnya.
Lebih jauh, KH Cholil Nafis pun berpesan agar umat menghindari pertikaian dan menepikan potensi keterbelahan seiring memasuki tahun politik 2024. Dia pun mengajak semua pihak membangun politik yang berkadaban dengan identitas yang senafas dengan arah bangsa.
“Politik ke depan kita harus menjadi orang yang mengarahkan memberi nilai pada arah bangsa kita. Semua punya identitas politik, nggak mungkin partai nggak punya identitas politik. Identitas politik kita harus senafas dengan arah bangsa,” tandasnya.
KH Cholil Nafis lantas menutup sambutannya yang jenaka dan penuh kehangatan itu dengan melafazkan ucapan penutup khas dari setiap ormas Islam.*/Yacong B. Halike