DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Program Silaturrahim Ramadhan Imam Imam Palestina ke Indonesia (Siraman Manis) besutan Sahabat Al Aqsha bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) kembali menyapa.
Melalui Siraman Manis 1445, salah satu imam Palestina yakni Shaikh Ahmad Ibrahim Dawoud menyapa kita di Indonesia. Agenda silaturrahim kali ini adalah di Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat.
“Indonesia adalah tanah air kedua saya,” kata Shaikh Ahmad Ibrahim Dawoud memulai taushiahnya yang didampingi interpreter Ust Khoirul Abdi usai shalat shubuh di pesantren yang berlokasi di Kebon Duren, Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, Jum’at, 4 Ramadhan 1445 (15/3/2024).
Shaikh Ahmad Ibrahim mengatakan Indonesia adalah negeri yang indah, aman, dan tentram. Warganya penuh cinta dan khidmat. Karena itu ia mengajak untuk mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah Ta’ala ini.
Menurutnya, sebagai negeri yang penduduknya mayoritas muslim, Indonesia telah mendapatkan bagian dari keberkahan Al Qur’an. Oleh sebab itu, Syeikh Ahmad mengajak keluarga Indonesia untuk menjadi ahlul Qur’an.
Pria pemegang dua sanad Al Qur’an tersambung langsung sampai ke Rasulullah ini menekankan bahwa Al Qur’an merupakan mukjizat akhir zaman yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Kata dia, alangkah gembira dan mulianya apabila Al Qur’an bertahta di hati setiap muslim. Sebab ia kitab suci diwahyukan kepada Rasulullah sebagai ahlul Qur’an yang kemudian diturunkan di waktu yang mulia di bulan Ramadhan.
“Al Qur’an diturunkan kepada Rasulullah maka beliau menjadi ahlul Qur’an, lalu diturunkan kepada kita. Al Qur’an diturunkan di bulan Ramadhan sebagai waktu terbaik dengan adanya lailatul qadr. Semoga Al Qur’an diturunkan sampai ke hati hati kita. Semoga kita menjadi ahlul Qur’an,” katanya.
Terakhir, Syeikh Ahmad mengajak untuk selalu mendoakan perjuangan pembebasan Masjidil Aqsha, Baitul Maqdis, dan terus mendukung rakyat Palestina yang sedang teraniaya dibawah penjajahan zionis Israel dan sekutunya.
Dia menegaskan, Masjidil Aqsha bukan hanya milik warga Palestina saja tapi milik semua kaum muslimin dimanapun berada. Masjidil Aqsha adalah masjidil haram yang ketiga sebagaimana diterangkan Rasulullah dalam sabdanya.
“Kita sebagai orang muslim berkewajiban membantu saudara saudara kita yang ada di tempat lain yang sedang terluka. Yang mampu secara ekonomi, bantu dengan apa yang diampu secara ekonomi melalui lembaga resmi karena menyalurkannya saja tidak mudah ditengah blokade yang terus dilakukan penjajah,” imbuhnya.
Syeikh Ahmad berdoa semoga di suatu saat nanti umat Islam dapat bebas dan merdeka berbondong bondong datang ke Baitul Maqdis dan mendirikan shalat berjamaah di sana.
“Semoga nanti kita bisa bersama sama shalat berjamaah di Masjidil Aqsha dan meraih pahala sebagaimana sabdanya Rasulullah mengenai keutamaan Masjid Aqsha,” tandasnya. (ybh/hidayatullah.or.id)