AdvertisementAdvertisement

Inilah 5 Titipan Wejangan untuk Santri Hidayatullah dari Ulama Sepuh

Content Partner

MEDAN (Hidayatullah.or.id) — Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) KH Dr Arso, SH, MAg, menjadi narasumber dalam acara buka bersama dan sekaligus tabligh akbar bertajuk “Ramadhan Berkah, Buka Bersama di Pondok Pesantren Hidayatullah Medan” yang digelar di halaman Masjid Baitul Akbar Pondok Pesantren Hidayatullah Medan, Kamis sore, 20 Ramadan 1443 (21/4/2022).

Pada kesempatam taushiahnya, ulama sepuh berusia 81 tahun KH Dr Arso menitipkan 5 poin wejangan kepada santri dan pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Medan.

Pesan KH Dr Arso yang pertama adalah hendaknya menegakkan nilai nilai “Julasaa’ul Qur’an”. Yaitu, senantiasa berada di dalam majelis Al Qur’an dan harus dihidupkan terus menerus dengan membaca , mentadabburi, memahami, mengkaji dan mendalaminya melalui tafsirnya.

“Kedua, ‘Ummaarul Masaajid’, yaitu jadilah orang orang yang memakmurkan masjid. Hidupkan shalat berjamaah, galakkan shalat sunnah, dan membudayakan ta’lim diniyyah,” katanya.

Ketiga, lanjut KH Arso, adalah menguatkan nilai “Wildaanul Islam”, yakni menyiapkan generasi Islam seperti bagaimana selalu menyiapkan kader Islam untuk menyongsong masa depan kejayaan Islam dalam membangun Peradaban Islam.

Keempat, “Alhubb Bainal Muslimin” atau saling mencintai sesama muslim. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Rawe – rawe rantas, malang- malang tuntas.

“Kelima, ‘Wal Mustaghfiriina Bil Ashaar’, yakni membiasakan bangun malam untuk istighfar, tahajjud, dan qiyamullail,” tandasya.

Pada kesempatan buka bersama ini turut hadir Ketua DPW Hidayatullah Sumut Ust Subur Pramudya beserta sejumlah jajaran, Ketua Yayasan Hidayatullah Medan Ust Ali Ibrahim Akbar beserta staf yayasan serta guru dan pengasuh.*/Choirul Anam

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Pernikahan Mubarakah sebagai Jalan Suci Menuju Cinta Karena Allah

Ayah: "Mas, siapa nama calon istrimu?"Santri: "Belum tahu, Pak. Masih dalam musyawarah"Ayah: "Ini kurang tiga hari lagi menikah, kok...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img