Hidayatullah.or.id – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat Hidayatullah Tahun 2016 telah ditutup. Selain merekomendasikan optimalisasi realisasi program kerja yang diantaranya mencakup ketahanan keluarga dan gerakan dakwah multidimensional, Rakernas 2016 Mushida ini juga mendorong upaya revitalisasi internalisasi gerakan.
Ketua Umum PP Muslimat Hidayatullah Reni Susilowati mengatakan Mushida memang dituntut untuk terus mengoptimalkan perannya baik domestik juga di ranah publik. Namun, dia menegaskan, internalisasi gerakan juga menjadi hal yang tak terabaikan.
“Artinya, bahwa, apa yang mau kita berikan kepada umat secara luas, hendaknya itu harus betul-betul sudah terpraktik di internal Mushida. Jadi mesti ada keselarasan antara idealita dan realita. Ini pekerjaan berat yang membutuhkan kesepahaman kolektif,” kata Reni seperti dikutip website resmi www.Mushida.org.
Reni menjelaskan, dengan meneguhkan internalisasi gerakan, maka diharapkan Mushida terus mengevaluasi diri seraya di waktu yang sama tetap memiliki kepedulian terhadap beragam problem-problem keummatan.
Lebih jauh anggota Muslimat Hidayatullah didorong untuk berusaha menginternalisasi konsep pengkaderan Nabi (manhaj nubuwwah) yang kini direpresentasi gerakan Hidayatullah yang juga terangkum dalam perikehidupan Rasulullah Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wassallam melalui Sistematika Nuzulnya Wahyu (SNW). Internalisasi manhaj inilah, tegas Reni, yang harus ditegakkan untuk menjadi kesatuan ideologi kemudian menjadi kesatuan gerak.
Seperti diketahui, organisasi wanita Islam nasional Muslimat Hidayatullah (Mushida) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan digelar di Kota Depok, Jawa Barat, 8-10 April 2016.
Rakernas Muslimat Hidayatullah tahun 2016 kali ini mengusung tema “Optimalisasi Kerja Dakwah, Sukseskan Program Membangun Peradaban Islam”.
Ketua Panitia Pelaksana, Sarah Zakiyah, mengatakan tema yang diangkat tersebut merupakan derivat program dari gelaran Musyawarah Nasional Muslimat Hidayatullah 2015 lalu yang digelar di Kota Malang bertemakan “Bersama Keluarga Qur’ani Tinggikan Martabat Bangsa”.
Lebih lanjut Sarah menambahan, “Melalui Rakernas ini, Muslimat Hidayatullah ingin meneguhkan peran keluarga dalam rangka meninggikan martabat bangsa dengan berupaya berkontribusi lebih optimal untuk kemaslahatan ummat, yakni mencerahkan dan memberdayakan ummat melalui gerakan tarbiyah dan dakwah kemuslimatan”.
Selain itu, kata Sarah, Rakernas Mushida 2016 ini untuk melakukan reorientasi pengurus wilayah, konsolidasi organisasi, upgrading leadership fungsionaris, dan sosialisasi program kerja.
Pada Rakernas dilakukan brainstorming, pelatihan konsultatif, dan divisionalisasi untuk penguatan fungsi layanan konseling masalah keluarga dan penanganan LGBT yang diharapkan dibukanya puast-pusat konseling ruhani di wilayah–wilayah pengurus Mushida.
Rakernas Muslimat Hidayatullah ini digelar di Kampus YPP Hidayatullah Depok Jl. Raya Kalimulya Kel Kalimulya Kec Cilodong Depok, Jawa Barat.
Di sela acara Rakernas, juga diisi kegiatan seminar yang menghadirkan tokoh Dewi Inong Irana, SpKK dan Dr Sabriati Aziz. Ada juga sesi penting yakni pengarahan kelembagaan yang diisi oleh tokoh ideolog yang juga senior Hidayatullah yang juga mantan Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr Abdul Mannan. (ybh/hio)