BENGKULU (Hidayatullah.or.id) — Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah Imam Nawawi melakukan roadshow kosolidasi organisasi dengan berkunjung ke kawasan Timur pulau Sumatera yang menjumpai langsung Pengurus Wilayah yaitu Provinsi Lampung, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, dan Provinsi Bengkulu.
Ketum Imam didampingi oleh Sekretaris Jenderal PP Pemuda Hidayatullah Mazlis B. Mustafa, Kadep Organisasi Bustanol Arifin, Kadep Humas, Data, dan Informasi Ainuddin Chalik dan driver tunggal Ketua PW Pemuda Hidayatullah DKI Jakarta Hanifuddin A. Chaniago.
Kunjungan ke kawasan Timur pulau Sumatera ini sekaligus melakukan pendampingan penyelenggaraan introduksi Leadership Training Centre (LTC) serta melantik Pengurus Wilayah (PW) yang mengalami pergantian antar waktu (PAW).
Dalam kesempatan pembukaan LTC di Palembang, Sumatera Selatan, Imam Nawawi, dalam sambutannya mengingatkan tentang 3 pelajaran penting dari sosok Ustadz Abdullah Said (pendiri Hidayatullah) yang bisa diteladani oleh para Pemuda Hidayatullah.
Pertama, “kegilaan” beliau dalam mengembangkan kapasitas diri melalui tradisi membaca yang diiring dengan ketekunan berlatih. Kedua, keuletan Abdullah Said dalam beribadah yang ditandai dengan kedisiplinannya yang bahkan tak pernah putus shalat tahajjud. Dan, ketiga, jiwa yang visioner.
Imam mengemukakan bagaimana “kegilaan” Abdullah Said dalam membaca. Ia bahkan rela mencari kesempatan khutbah Jumat untuk memilki uang yang dengan itu ia bisa membeli buku incarannya.
“Jadi, Ustadz Abdullah Said orang yan sangat produktif. Dan, dalam buku “Budaya Ilmu” Prof Wan Daud menegaskan bahwa kemajuan Jepang tidak lepas dari tradisi membaca penduduknya kala itu.” kata Imam.
Bahkan ide Indonesia merdeka lahir dari kelompok anak muda yang gemar membaca. Itulah Bung Karno, Bung Hatta, dan seluruh tokoh pergerakan dan perjuangan dari kalangan umat Islam.
“Kalau kita ingat ke Gua Hira, maka kita akan ingat bahwa perintah yang Nabi Muhammad SAW terima adalah membaca, “Iqra’ Bismirabbik.”
Imam menerangkan, membaca itu penting, tetapi beribadah kepada Allah jauh lebih penting. Inilah letak beda umat Islam dan umat lainnya.
“Dari para guru, senior, dan sesepuh pergerakan dakwah Hidayatullah, saya mendengarkan cerita bahwa Ustadz Abdullah Said selalu terdepan dalam ibadah shalat berjamaah. Kemudian shalat Tahajjud. Dan, beragam ibadah lainnya,” kata Imam.
Dia menjelaskan, tentu ini juga bagian tak terpisahkan dalam upaya beliau mendidik kaum muda pada masanya untuk memahami iman bukan sebagai teori, tetapi juga dalam pilihan perbuatan, terutama ibadah kepada Allah Ta’ala.
Ustadz Abdullah Said dengan kekuatan membaca dan ibadah mampu menjadi seorang visioner. Beliau telah lama mengatakan bahwa kelak Pesantren Hidayatullah akan menyebar ke seluruh Indonesia. Sekarang bukti telah mengkonfirmasi hal itu.
Menjadi visioner yang berangkat dari landasan iman, ilmu dan amal, akan memberikan getaran iman itu sendiri.
“Kalau saya tanya para kader yang berangkat tugas dakwah ke satu tempat dengan modal 0,0, mereka mengatakan hal yang sangat sederhana: ‘Kami mendapat tugas dakwah, harus yakin Allah Maha Penolong. Allah di Balikpapan sama dengan Allah yang di Jayapura, Palembang, Jawa dan semuanya. Jadi, itulah bekal terbaik kami’,” imbuhnya.
“Pada akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan, bahwa menjadi visioner bukan sebatas intelektualitas, tetapi juga spiritualitas. Dan, lihat bagaimana orang yang punya visi, cita-cita, kemudian mereka bergerak dengan hanya mengandalkan Allah Ta’ala, dakwah ini bisa teguh dan akan terus meluas dengan izin-Nya, insha Allah,” tandasnya.
Selain di Palembang, rangkaian konsolidasi ini diawali di Menggala, Lampung, dengan menggelar gelaran introduksi LTC. Selanjutnya bergeser ke PW Pemuda Hidayatullah Jambi yang berlokasi di Jl. Lintas Sumatra, Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi dengan acara serupa.
Setelah sekira satu setengah hari di Jambi, perjalanan kemudian dilanjutkan ke bilangan Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, di Kota Bengkulu, untuk menjumpai PW Pemuda Hidayatullah Bengkulu yang juga menggelar introduksi LTC perdana.
Alhamdulillah, kelancaran kegiatan konsolidasi dan introduksi LTC ke kawasan timur Sumatera ini tak lepas dari dukungan DPW Hidayatullah setempat yang memberikan dukungan maksimalnya demi untuk lahirnya sumber daya insani yang berkualitas di masa depan.*/Kosim/ Yacong