MAKASSAR (HIdayatullah.or.id) — Ramadhan tahun ini hendaknya menjadi momentum konsolidasi spiritual dan keummatan, demikianlah pesan Ketua Umum DPP Hidayatullah, Ust Dr. H. Nashirul Haq, Lc., saat digelarnya Tarhib Nasional Hidayatullah menyambut Ramadhan 1442 H.
Topik inilah pulalah yang menjadi tema Safari Ramadhan DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan tahun ini yang dilaksanakan secara serentak di 24 Kab/Kota.
“Topik tersebut dirasa sangat pas karena mencakup kebutuhan kita secara internal dan gerakan keumatan dan kebangsaan kita secara eksternal”, kata Ust Nasri Bohari.
Nasri yang juga Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan ini mengatakan tema besar tersebut juga menjadi target pihaknya, yakni bagaimana memastikan seluruh warga dan kader Hidayatullah se-Sulawesi Selatan benar-benar disiplin menjalankan ibadah agar dapat meraup spirit ramadhan tahun ini secara optimal.
“Makanya diperlukan konsolidasi internal di setiap daerah”, katanya dalam keterangannya kepada Hidayatullah.or.id, Jum’at (23/4/2021).
Untuk gerakan keumatan, Nasri melanjutkan, para dai disebar memenuhi panggilan umat, bahkan hingga ke pelosok memberikan layanan pencerahan agar umat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh khidmat.
Selain itu, Nasri juga mengingatkan tim safari untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan yang standar mengingat kondisi pandemi saat ini yang masih mewabah.
Karena itu, lanjut beliau, jikapun kita dibatasi melakukan kegiatan yang bersifat publik maka yang kita galakkan adalah dakwah fardiyah menyasar semua kalangan termasuk tokoh-tokoh dari unsur pemerintah, ormas Islam maupun masyarakat umum.
“Setidaknya menyampaikan keberadaan Hidayatullah di daerah tersebut dan kesiapan kita untuk senantiasa bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam membangun umat dan bangsa”, terangnya menandaskan.
Sementara itu, Ketua Departemen Dakwah DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan Ust Reskyaman, menyebutkan, safari Ramadhan DPW Hidayatullah Sulsel tahun ini ke 24 Kab/Kota tersebut dibagi menjadi tiga zona sehingga tim safari pun dibuat tiga tim dengan melibatkan seluruh pengurus wilayah dan unsur pengurus daerah.
“Pelaksanaanya serentak, dimulai 5-15 Ramadhan, tepatnya pada tanggal 17-27 April. Kita batasi agar seluruh anggota tim safari juga tetap dapat melaksanakan i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan” kata Reskyaman.*/Sumariadi