JAYAPURA (Hidayatullah.or.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura menggelar peringatan Hari Santri Nasional di lapangan Pondok Pesantren Hidayatullah Holtekamp, Senin, 8 Rabi’ul Akhir 1445 (23/10/2023).
Peringatan ini diikuti 900 santri di Kota Jayapura yang berasal dari 32 madrasah dan 7 pondok pesantren. Adapun tema peringatan yakni ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, dalam amanatnya sebagai Pembina Upacara mengatakan sesuai amanat presiden bahwa pondok pesantren menjadi pusat ilmu pengetahuan. Selain itu juga menjadi tempat pembentukan pendidikan keagamaan.
“Santri menjadi benteng untuk menjaga 4 pilar bangsa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, ideologi Pancasila dan juga konstitusi negara Undang-Undang Dasar 1945,” ujar Frans Pekey.
Ia mengatakan peran santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan dapat menjadi motor penggerak bangsa.
“Tidak hanya memahami agama dengan baik tapi mewujudkan agama dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat utama dalam memajukan bangsa yang berjuang keras dalam ilmu agama dan pengetahuan,” ujar Pekey.
Frans Pekey berpesan kepada para santri untuk senantiasa menjaga hubungan harmonis di antara sesama masyarakat yang berbeda-beda. Di mana Kota Jayapura adalah rumah bersama seluruh agama dan suku.
Ia juga berpesan kepada para santri untuk menjadi generasi santri yang agamis dan patuh kepada ajaran agama dan kaidah Islamiah.
Kemudian Pj Wali Kota juga berpesan semoga para santri khususnya di Jayapura menjadi generasi muda yang humanis dan selalu menjaga hubungan persatuan dan kesatuan antara satu dan lainnya.
“Para santri harus tetap mempertahankan dan menjalankan empat pilar bangsa di Kota Jayapura. Kemudian menjaga keamanan dan kenyamanan hidup bersama, sehingga Kota Jayapura aman dan damai,” harapnya.
Tidak hanya itu, Pekey juga mengatakan santri membawa harapkan dan cinta dalam hati setiap insan. Santri melawan ketidakpahaman, kebodohan, dan ketertinggalan, yang senjata utamanya adalah buku dan pena.
“Tema Hari Santri tahun ini memberi pesan sebagai semangat pahlawan pendidikan dan perjuangan kebodohan. Santri pembawa pesan perdamaian, mengedepankan persatuan. Hargai santri sebagai pilar pembangunan dan pemimpin di masa depan,” ujarnya.
Pekey berharap santri di Kota Jayapura mendapat dukungan baik moral dan materi, menjadikan mitra, dengan semangat jiwa santri sehingga tumbuh dan berkembang serta menjaga persatuan dan kesatuan menjaga toleransi tanpa membeda-bedakan.
“Saya berharap para santri terus meningkatkan kualitas diri, mengingat nasehat guru, kyai, ustadz dan ustadzah, menjaga persatuan dan kesatuan menjaga toleransi tanpa membeda-bedakan. Selamat Hari Santri, semoga Allah SWT memberkati perjuangan kita semua,” pungkasnya.
Kirab Santri dan Pancasila
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Abdul Hafid Jusuf, mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional 2023 dilakukan dengan menggelar apel akbar serta kirab santri.
Langkah ini memberikan sebuah gambaran yang komprehensif tentang makna Pancasila. Kemudian makna Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 45 di Kota Jayapura.
“Untuk tema dalam pelaksanaan Hari Santri Nasional 2003 ini adalah jihad santri jayakan negeri. Kita berharap bahwa dalam pengembangan diri santri mereka tidak hanya bersifat lokal tapi juga regional, nasional bahkan internasional,” ucap Hafid.
Di hadapan para santri dan tamu undangan, dikatakan Abdul Hafid Jusuf, Hari Santri Nasional tahun 2023 dengan tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” adalah perjuangan secara keseluruhan, bukan hanya fisik tapi menguatkan iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri.
“Hari Santri bukan milik santri semata tapi milik kita semua, yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan mencintai tanah air. Saya berharap santri di Kota Jayapura terus memperdalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan,” katanya.
Hafid juga berharap para santri ini akan melahirkan leader yang searah dengan misi Kota Jayapura yakni ‘satu hati membangun kota untuk kemuliaan nama Tuhan’.
“Kita harus senantiasa menjaga dan menguatkan harmonisasi umat, kerukunan umat beragama dan moderasi beragama di Kota Jayapura. Sebab, persatuan dan kesatuan akan memberikan sebuah nilai harapan yang cerah bagi kehidupan masyarakat di Kota Jayapura,” katanya menandaskan. (ybh/hidayatullah.or.id)