INNAALILLAHI wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti keluarga besar Hidayatullah pada malam Jumat, 10 Oktober 2024, bertepatan dengan 8 Rabiul Akhir 1446 ini. Salah satu sosok besar dalam perjalanan dakwah Hidayatullah, Ustadz Ir. Khairil Baits, Anggota Dewan Mudzakarah Hidayatullah, telah berpulang ke Rahmatullah.
Beliau menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Bahteramas, Kendari, Sulawesi Tenggara, setelah menjalani perawatan intensif selama beberapa hari. Kepergian beliau pada pukul 23:31 WITA meninggalkan duka mendalam bagi umat, keluarga, sahabat, dan seluruh kader Hidayatullah.
Ustadz Khairil dikenal dengan kepribadian yang rendah hati, sabar, penuh perhatian, dan bersahabat. Kepergian beliau bukan hanya kehilangan bagi keluarga Hidayatullah, tetapi juga bagi seluruh umat yang pernah merasakan manfaat dari dakwah dan bimbingannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, beliau tidak pernah memperlihatkan rasa canggung saat berinteraksi dengan siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Beliau adalah seorang pendakwah yang tulus, selalu ramah dan bersikap hangat kepada siapa saja yang berkesempatan untuk bertemu dan berbicara dengannya.
Suhardi Sukiman, yang mengenal almarhum dengan sangat dekat, menggambarkan Ustadz Khairil sebagai seorang dai sejati. Suhardi yang merupakan kontestan Pileg 2023 untuk DPD RI Sulawesi Tengah, mengenang bagaimana Ustadz Khairil mendedikasikan seluruh hidupnya untuk dakwah.
“Beliau tidak pernah terlihat lelah, selalu bergerak sepanjang tahun, biasa pagi ada di Depok, sorenya tiba-tiba sudah di kota lain. Tidak ada lelahnya beliau mengurus dakwah sebagai jalan hidupnya,” ujar Suhardi yang memiliki interaksi yang intens dengan almarhum ketika menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah periode 2016-2019.
Mengurus Dakwah Tanpa Lelah
Ustadz Khairil Baits adalah sosok yang tak pernah berhenti bergerak. Kegigihannya dalam menggerakkan dakwah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dalam perjalanannya, ia sering berpindah dari satu kota ke kota lainnya, memastikan bahwa misi dakwah tetap terjaga dan berkembang di berbagai daerah.
Mazlis B. Mustafa, yang juga memiliki hubungan dekat dengan almarhum, mengenang bagaimana Ustadz Khairil selalu tekun mendengarkan aspirasi anak-anak muda, terutama di lingkungan Pemuda Hidayatullah.
“Beliau adalah teladan dalam menyelesaikan masalah organisasi dengan jalan yang baik, selalu dengan senyuman dan candaan khasnya yang ramah,” kata Mazlis, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pemuda Hidayatullah periode 2020-2023.
Di kalangan Pemuda Hidayatullah, Ustadz Khairil Baits dikenal sebagai sosok yang tak pernah lelah dalam mendampingi perjalanan organisasi lintas periode. Dedikasinya terhadap pembinaan generasi muda tidak pernah surut, bahkan dalam setiap Musyawarah Nasional (Munas), nama beliau selalu tercatat sebagai bagian dari Badan Pekerja Munas, sebuah bukti nyata kecintaannya terhadap regenerasi dan kelanjutan lembaga dakwah ini.
Mazlis pun mengenang permintaan kecil dari Ustadz Khairil yang hingga kini rasanya belum sempat dipenuhi, yaitu permintaan jas Pemuda Hidayatullah yang diutarakan beliau dengan nada canda.
“Permintaan candaan kecil beliau untuk dapat jas Pemuda Hidayatullah sampai akhir kita menjabat, mungkin bahkan sampai saat ini belum kita tunaikan,” ungkap Mazlis penuh haru. Candaan tersebut sekarang terasa begitu mendalam, mengingat betapa dekatnya hubungan beliau dengan seluruh anggota organisasi.
Pribadi Bersahaja
Sifat rendah hati dan kebersahajaan Ustadz Khairil Baits menjadi inspirasi tidak hanya bagi kader-kader Hidayatullah, tetapi juga bagi masyarakat umum yang pernah mengenalnya. Ia tidak segan untuk menyapa, berdiskusi, dan mendengarkan siapa pun yang datang kepadanya, tak peduli usia maupun latar belakang sosial.
Dalam banyak kesempatan, Ustadz Khairil selalu menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah, membina persaudaraan dalam Islam dengan semangat kasih sayang dan cinta.
Ia sering mengingatkan bahwa dakwah bukan semata menyampaikan ilmu, tetapi juga tentang menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pergaulan pribadi maupun dalam menjalankan tugas organisasi.
“Beliau sering mengulang ulang bahwa keteladanan adalah inti dari dakwah, dan hal itulah yang selalu dipegang teguh selama hidupnya,” kata Ustadz Abdul Hafidz, salah satu murid almarhum yang saat ini bertugas di Kendari.
Tidak hanya itu, semangat beliau dalam menumbuhkan kecintaan terhadap aktitas dakwah dan pembinaan umat, terutama generasi muda, patut dijadikan teladan.
Ustadz Khairil selalu memotivasi para santri dan kader untuk hanya menempatkan Allah SWT sebagai orientasi utama dalam segala keadaan baik keadaan lapang ataupun sukar.
Ia pun mencetuskkan istilah “logika ilahiyah” sebagai kiatnya dalam menyikapi setiap problema. Logika Ilahiyah, menurutnya, adalah menyerahkan semua masalah, ujian, cobaan atau problema yang dihadapi kepada Allah SWT Yang Maha Penyelesai Masalah.
“Masalah kalau dipikir memang tidak ada selesainya, makanya kita pakai logika Ilahiyah saja. Logika kita tidak mampu menjangkau setiap masalah, karena itu, penyelesaiannya kembalikan kepada logika Allah. Kita minta bantuan kepada Allah,” katanya, dalam kesempatan membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pesantren Mahasiswa (Pesmadai) di Aula Utama Gedung Abdurrahman, Jln Raya Kalimulya, Kebon Duren, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (11/1/2021).
Jejak Dakwah yang Abadi
Jejak dakwah yang ditinggalkan oleh Ustadz Khairil Baits akan selalu terukir dalam ingatan. Beliau adalah sosok dai yang tidak pernah berhenti dalam menyebarkan cahaya Islam, meski harus melewati berbagai kesulitan dan tantangan.
Kesungguhannya dalam mengurus umat dan membangun dakwah menjadikannya teladan bagi banyak orang. Beliau telah menunjukkan bahwa dakwah adalah jalan panjang yang memerlukan ketekunan, kesabaran, dan keikhlasan yang luar biasa.
“Perjuangan dan semangat beliau akan terus hidup dalam setiap jiwa yang pernah merasakan sentuhan dakwah dan bimbingannya,” kata Suhardi.
Keteladanannya dalam menjalani kehidupan sebagai seorang pendakwah dan pemimpin yang rendah hati akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya.
Semoga kita semua dapat meneruskan perjuangan yang telah beliau mulai, melanjutkan dakwah yang beliau sebarluaskan, serta menjaga amanah dakwah dengan penuh keikhlasan, sebagaimana yang telah beliau contohkan.
Kepergian beliau menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga agama dan memperjuangkan kebenaran dengan meniti jalan dakwah ini, kapan pun dan di mana pun kita berada.
Semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah, dan semoga cahaya dakwahnya terus menyinari langkah-langkah umat ini hingga akhir zaman. (redaksi/hidayatullah.or.id)