BANDUNG (Hidayatullah.or.id) — Pada akhir tahun 2024, Hidayatullah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Barat sebagai tuan rumah.
Rakernas ini berlangsung selama tiga hari, pada 28-30 Jumadil Awal 1446 H atau bertepatan dengan 30 November hingga 2 Desember 2024, bertempat di Grand Asrilia Hotel, Kota Bandung.
Hotel megah yang berlokasi di Jalan Pelajar Pejuang, Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung yang menjadi venua Rakernas Hidayatullah 2024 ini terbilang istimewa.
Grand Asrilia Hotel mengusung konsep syariah yang menjadikannya salah satu pilihan utama bagi wisatawan dan pelaku bisnis yang mengutamakan prinsip-prinsip Islam dalam aktivitas sehari-hari.
Salah satu aspek yang membedakan Grand Asrilia dari hotel lainnya adalah tekad pemiliknya, Asril Das, yang memiliki obsesi untuk menjadikan hotel ini sebagai hotel syariah terbesar di Indonesia. Keistimewaan ini tercermin dalam setiap detail layanan yang disediakan, mulai dari aspek pemenuhan kebutuhan pengunjung, hingga tata kelola operasional yang berlandaskan prinsip syariah.
Sebagai sebuah hotel syariah, Grand Asrilia tidak hanya menawarkan kenyamanan tetapi juga memberikan pengalaman spiritual yang berbeda. Semua fasilitas dan layanan yang ada di hotel ini mengedepankan nilai-nilai keislaman, termasuk pembatasan dalam hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti penyediaan alkohol atau hiburan yang tidak sesuai dengan norma syariah.
Selain itu, kebijakan operasional hotel ini mencakup pemberian ruang yang nyaman bagi pengunjung untuk beribadah, dengan menyediakan fasilitas seperti mushola yang mudah diakses.
Komitmen Sosial
Keistimewaan lain dari Grand Asrilia adalah peran aktifnya dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Pada 24 Juni 2021, di tengah ketidakpastian dan ketakutan yang melanda dunia, terutama terkait penyebaran virus Corona, Grand Asrilia Hotel menjadi tempat pemulihan pertama bagi pasien Covid-19 di Kota Bandung.
Keputusan itu diambil setelah pemiliknya, Asril Das, menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana banyak orang terkapar dan menunggu tempat perawatan yang terbatas di rumah sakit.
“Saya melihat di televisi, orang terkapar menunggu di ruang tunggu, tidak jelas sampai kapan mereka akan mendapatkan ruang perawatan. Di situlah saya berpikir, keluarga saya juga sempat bertanya, kasihan melihat orang-orang itu, saya jawab, iya kasihan,” ungkap Asril Das dalam wawancaranya seperti dikutip oleh Kliknusae.com pada 27 Juni 2021.
Pada saat itu, banyak hotel yang enggan membuka pintu bagi pasien isolasi mandiri karena kekhawatiran terhadap penyebaran virus. Namun, Asril Das, meskipun awalnya merasa ragu karena pertimbangan psikologis, akhirnya memutuskan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan menjadikan hotelnya sebagai pusat pemulihan bagi pasien Covid-19.
Sebagai hotel bintang empat, Grand Asrilia terus berkembang dan menawarkan berbagai fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung. Dengan lokasinya yang hanya berjarak 20 menit berkendara dari Trans Studio Bandung, hotel ini menawarkan berbagai fasilitas unggulan, termasuk resepsionis yang tersedia 24 jam, kolam renang, dan Wi-Fi gratis di seluruh area.
Selain itu, hotel ini juga menyediakan kamar yang ramah bagi difabel, memastikan bahwa semua pengunjung dapat menikmati layanan dengan mudah.
Hotel ini juga dikenal karena ruang pertemuan yang luas dan lengkap, membuatnya menjadi pilihan ideal untuk berbagai acara, seperti konferensi, seminar, hingga rapat kerja seperti yang dilakukan oleh Hidayatullah.
Dengan segala fasilitas yang ditawarkan, Grand Asrilia menjawab kebutuhan masyarakat akan akomodasi yang tidak hanya nyaman, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut sebagai komitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik melalui penerapan nilai-nilai syariah dalam industri perhotelan. (ybh/hidayatullah.or.id)