SETIAP 10 November, sebagaimana hari ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebuah momen untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang mengorbankan harta, jiwa dan raganya demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Namun, dalam perayaan tersebut, muncul sebuah pertanyaan besar: Di manakah sosok pahlawan masa kini yang bisa memberikan teladan bagi bangsa ini di tengah berbagai masalah yang semakin kompleks?
Realitas bangsa ini, saat ini menghadapi berbagai problematika yang pelik yaitu politik transaksional dan dinasti, korupsi, komersialisasi pendidikan, kerusakan alam, eksploitasi pertambangan yang brutal, serta masalah sosial lainnya seperti judi online, pinjaman online, narkoba, belum lagi terkait dengan ketimpangan ekonomi, dan ketidakadilan hukum semakin menggerogoti tatanan kehidupan bangsa.
Semua ini menciptakan jurang ketidakadilan yang semakin menganga dan kerusakan moral yang semakin dalam, dan bahkan akan mengancam masa depan Indonesia sendiri. Lalu, bagaimana umat Islam bisa bangkit dan menampilkan sosok-sosok pahlawan masa kini yang mampu membawa perubahan nyata?
Bukan Sekadar Pejuang Fisik
Di era modern ini, pahlawan bukan lagi hanya mereka yang berjuang di medan perang dengan mengangkat senjata di tangan, sebagaimana masa revolusi dulu. Pahlawan masa kini adalah mereka yang dengan kesadaran dan keteguhan hati berjuang untuk menghadirkan keadilan, kesejahteraan, dan moralitas dalam berbagai aspek kehidupan.
Pahlawan masa kini harus mampu memberikan solusi nyata terhadap problematika sosial yang ada. Namun, dengan banyaknya tantangan yang dihadapi bangsa ini, sosok pahlawan seolah hilang dalam keramaian politik, ekonomi, dan budaya yang semakin instan dan pragmatis. Dan semua dinilai dan direduksi dalam kalkulasi material semata.
Sehingga, saat ini, seorang pahlawan haruslah individu yang berani melawan praktik tidak adil yang merugikan rakyat, menegakkan keadilan, menjaga akhlak, dan memberdayakan masyarakat dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam konteks Islam, pahlawan tidak hanya sekedar sosok berani dan tangguh, tetapi juga memiliki sifat amanah, jujur, dan cinta pada umat.
Sebagai Agen Perubahan
Di tengah kondisi ini, umat Islam memiliki peran besar dalam menanggulangi kerusakan yang terjadi. Ajaran Islam yang mendalam tentang keadilan, kesejahteraan, dan pelestarian alam memberikan dasar yang kuat bagi umat untuk bangkit dan tampil sebagai agen perubahan. Untuk itu, umat Islam harus kembali kepada esensi ajaran Islam yang menekankan pada amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kepada kebaikan dan mencegah keburukan), yang seharusnya menjadi landasan bagi setiap tindakan.
Sosok pahlawan masa kini harus dapat melihat dan merespons dengan bijak masalah-masalah kontemporer ini. Mereka adalah orang-orang yang berani berbicara kebenaran meski dalam keadaan sulit, yang berdiri teguh melawan korupsi dan ketidakadilan, yang mengedepankan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi atau golongan. Mereka bukan hanya mereka yang memimpin di dunia politik atau pemerintahan, tetapi juga mereka yang berdedikasi dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Politik Transaksional dan Dinasti
Salah satu tantangan besar yang mengancam kehidupan bangsa adalah maraknya politik transaksional dan politik dinasti. Di tengah kehidupan politik yang semakin liberal dan cenderung mengarah pada kepentingan pribadi dan golongan, banyak pemimpin yang terjebak dalam perjanjian transaksional yang merugikan rakyat. Mereka bahkan menikmati dan mengambil keuntungan praktik politik kotor seperti ini. Di mana menyebabkan menurunkan kualitas kepemimpinan dan menjadikan rakyat hanya sebagai obyek semata
Pahlawan masa kini harus berani mengangkat suara untuk menentang politik praktis yang hanya menguntungkan segelintir orang dan menjerumuskan bangsa pada ketidakadilan struktural.
Dalam hal ini, umat Islam memiliki peran penting untuk menegakkan prinsip amar ma’ruf nahi munkar menyeru kepada kebaikan dan mencegah keburukan—di dunia politik, dan memilih pemimpin yang berkomitmen untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk memperpanjang kekuasaan atau kekayaan pribadi. Dengan melakukan pendidikan politik kepada rakyat, agar sadar hak-haknya, dan membing mereka menjadi subyek bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
Integritas dan Keberanian
Korupsi adalah salah satu masalah utama yang merusak negara ini, dan menjadi musuh besar sebuah bangsa. Berbagai lembaga negara, mulai dari eksekutif, legislatif, hingga yudikatif, tak lepas dari jeratan korupsi yang menggerogoti fondasi kepercayaan masyarakat. Praktik korupsi seperti dengan kasat mata mudah dijumpai.
Ironisnya, ketidakadilan hukum justru semakin marak di Indonesia, di mana hukum sering kali tajam ke bawah dan tumpul ke atas, hukum berlaku kepada lawan politiknya, tetapi tidak kepada sekutu politiknya, membuat banyak rakyat kecil merasa tertindas dan tak berdaya, selanjutnya hilang kepercayaan.
Pahlawan masa kini harus berani bertindak tegas untuk menuntut keadilan. Mereka yang memiliki integritas moral dan keberanian untuk melawan korupsi dan sistem hukum yang diskriminatif akan menjadi teladan bagi generasi muda. Mereka harus berani melaporkan setiap praktik korupsi hingga dihukum seberat-beratnya. Pemiskinan koruptor perluvterus digaungkan dan didorong menjadi undang-undang.
Kerusakan Alam dan Eksploitasi Brutal
Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah, kini menghadapi ancaman serius berupa kerusakan alam yang disebabkan oleh pertambangan liar, deforestasi, dan eksploitasi sumber daya alam secara brutal. Selain itu, polusi dan kerusakan ekosistem semakin memperburuk kondisi lingkungan hidup. Dan hal ini semakin memperparah terjadinya climate change.
Pahlawan masa kini, terutama umat Islam, harus tampil sebagai pelindung alam, yang dengan tegas mengajak masyarakat untuk menjalankan prinsip khalifah fi al-ard (pemimpin di bumi) dengan menjaga kelestarian bumi dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana. Dalam Islam, menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah, dan umat Islam harus menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian alam demi generasi mendatang.
Pemuda Sebagai Pilar Perubahan
Pendidikan yang semakin terkomersialisasi juga menjadi masalah besar yang mengancam masa depan bangsa. Di tengah kesenjangan sosial yang besar, pendidikan sering kali hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki kemampuan finansial. Ini menciptakan jurang ketidaksetaraan yang semakin melebar.
Selain itu, masalah sosial seperti narkoba, perjudian online, dan pinjaman online telah merusak moralitas masyarakat, terutama generasi muda. Ironisnya kementrian yang bertugas memberantas judi online, ternyata menjadi sarangnya.
Dalam konteks ini, pahlawan masa kini adalah mereka yang mampu menciptakan perubahan dalam dunia pendidikan dan memberi teladan moral yang baik. Pahlawan pendidikan harus menghadirkan sistem pendidikan yang berkualitas dan inklusif, yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademis tetapi juga membangun karakter dan akhlak yang mulia.
Pemberantasan dan penutupan situs-situd judi online dan pinjam online mesti dilakukan secara masif. Dilain pihak harus memperkuat pemahaman keislaman generadi muda, selain juga memperluas lapangan kerja untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Menciptakan Keadilan Sosial
Ketimpangan ekonomi yang semakin mencolok di Indonesia juga menjadi masalah besar. Kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin lebar, sementara banyak orang yang terjebak dalam kemiskinan tanpa akses yang memadai terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan.
Pahlawan ekonomi adalah mereka yang berani memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan cara yang adil, termasuk melalui kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil, pemberdayaan ekonomi umat, serta pembangunan yang merata.
Umat Islam, dengan ajaran Islam yang menekankan keadilan ekonomi dan pembagian kekayaan yang merata, harus memimpin perubahan ini dengan mengembangkan ekonomi yang berkeadilan.
Bangkit Menjadi Pahlawan
Untuk mengatasi berbagai masalah yang ada, umat Islam harus kembali kepada esensi ajaran Islam yang mengutamakan prinsip keadilan, kesejahteraan, dan moralitas. Pahlawan masa kini adalah mereka yang mampu menjawab tantangan zaman dengan tindakan nyata, bukan hanya dengan kata-kata.
Mereka adalah pemimpin yang adil, pejuang hak asasi manusia, pelindung lingkungan, dan pendidik yang mampu mentransformasi generasi muda. Untuk itu, umat Islam harus berani berperan aktif dalam segala sektor kehidupan—politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan lingkungan—dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang sejati.
Kesimpulan
Hari Pahlawan seharusnya bukan hanya menjadi momen seremonial dengan upacara dan kegiatan lainnya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga untuk merenung dan bertindak. Umat Islam di Indonesia harus bangkit dan menjadi pahlawan masa kini yang mampu menghadapi dan mengatasi tantangan zaman.
Melalui komitmen untuk menegakkan keadilan, memperjuangkan kesejahteraan, dan menjaga moralitas, umat Islam dapat menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Jika setiap individu berani untuk bertindak dan menjadi bagian dari solusi, kita bisa menciptakan sosok pahlawan yang nyata dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa ini. Wallahu a’lam.
*) ASIH SUBAGYO, penulis adalah Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah. Ditulis sambil berbaring karena kendala Kesehatan.