AdvertisementAdvertisement

Menyerap 3 Hikmah dari Kepergian Pendiri Hidayatullah Ustadz Hasyim HS

Content Partner

KH. MUHAMMAD Hasyim Harjo Suprapto atau Ustadz Hasyim HS, pendiri Hidayatullah, adalah sosok yang penuh keteladanan dengan karakter khas yang begitu melekat dalam hati banyak orang.

Kelembutannya, nada suaranya yang datar namun penuh ketangguhan dalam dakwah, serta nasihat-nasihatnya yang simpel namun mendalam, membuat guru asal Muntilan, Jawa Tengah, ini menjadi panutan bagi banyak orang.

Salah satu nasihat yang sering ia kutip dari sahabatnya, Ustadz Abdullah Said, adalah, “Pahamilah orang lain jangan minta dipahami.”

Kematian adalah bagian dari siklus kehidupan yang tak terelakkan. Kepergian Ustadz Hasyim HS menjadi momen yang mengajak kita untuk merenungkan beberapa hikmah mendalam.

Sangat mungkin, Allah menjadikan Ustadz Hasyim HS lebih panjang umur daripada sahabatnya, Ustadz Abdullah Said, untuk memberikan kita beberapa pelajaran berharga.

Berikut adalah tiga hikmah yang dapat kita petik dari kepergian beliau:

Pertama, Persahabatan Iman yang Teguh

Persahabatan antara Ustadz Hasyim HS dan Ustadz Abdullah Said adalah bukti nyata bahwa persahabatan yang dibangun atas dasar iman dan perjuangan di jalan Allah akan selalu teguh.

Meski Ustadz Abdullah Said telah lebih dulu berpulang, Ustadz Hasyim HS tetap menjaga nilai-nilai persahabatan mereka dengan terus berjuang dan melanjutkan misi dakwah bersama.

Keduanya mengajarkan bahwa persahabatan sejati adalah yang terus hidup meski salah satu dari mereka telah tiada, memberikan inspirasi bagi kita semua untuk membangun persahabatan yang kuat dan penuh makna.

Kedua, Janji untuk Berjuang Selamanya

Keberanian dan keteguhan Ustadz Hasyim HS dalam berdakwah mencerminkan janji yang dibuat untuk berjuang selamanya. Beliau telah meneladankan kepada kita semua bahwa berjuang di jalan Allah tidak pernah mengenal kata akhir, hingga nyawa berpisah dari raga.

Sikap konsisten dan dedikasinya menjadi pelajaran penting bagi kita untuk terus berjuang, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk umat.

Janji yang ia tunjukkan dalam perjuangannya adalah cerminan dari keimanan yang kuat dan semangat yang tak pernah padam.

Ketiga, Tekad yang Kuat dalam Barisan Jama’ah

Ustadz Hasyim HS menunjukkan bahwa tekad yang kuat dalam menjaga barisan jama’ah adalah hal yang harus kita pegang teguh. Meskipun berbagai cobaan datang silih berganti, beliau tetap setia pada perjuangan dan barisan jama’ahnya.

Tekad ini menjadi teladan kuat bagi kita semua, mengingatkan bahwa dalam kebersamaan, kita dapat mencapai tujuan yang lebih besar.

Kedisiplinan dan kesetiaan Ustadz Hasyim HS dalam barisan jama’ah mengajarkan kita pentingnya persatuan dan solidaritas dalam mencapai tujuan bersama.

Petik dan Miliki

Kepergian Ustadz Hasyim HS adalah kehilangan besar bagi kita semua. Namun, hikmah yang dapat kita petik dari perjalanan hidup dan perjuangannya adalah warisan yang akan terus menginspirasi.

Semoga kita dapat memetik pelajaran dari setiap langkahnya, meneruskan perjuangannya, dan menjaga nilai-nilai yang telah ia tanamkan.

Kita tak boleh larut dalam kesedihan dan heroisme beliau dalam bentuk oral semata, tapi juga harus hadir dalam aksi nyata kehidupan ini.

Mari kita pahami orang lain, jangan meminta untuk dipahami, seperti yang selalu beliau nasihatkan. Karena kesadaran itu membuat kita cair dalam bergaul, mudah dalam komunikasi, dan tenang berhadapan dengan siapapun. Serta kokoh dalam jama’ah.

Teringat akan sebuah ayat yang saya kira penting jadi renungan kita semua.

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya).” (QS. Al-Ahzab: 23).

Ayat itu memberikan pelajaran seperti penjelasan Tafsir Al-Muyassar, bahwa orang beriman itu teguh pada janji. Meski dengan janji itu ia harus banyak bersabar di atas kesulitan, kesempitan dan guncangan-guncangan. Api perjuangannya tak pernah padam. Ia yakin sampai waktu kematian tiba. Dan, dalam hatinya tidak ada keinginan mengubah janjinya sedikit pun.

Semoga Allah merahmati Ustadz Hasyim HS dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.*

*) Mas Imam Nawawi, penulis adalah Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Hidayatullah 2020-2023 dan Direktur Progressive Studies & Empowerment Center (Prospect)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Tanah Wakaf Hj Nila Dewi di Tanjung Morawa Wujudkan Harapan untuk Pesantren Tahfidz

DELI SERDANG (Hidayatullah.or.id) -- Suasana haru dan syukur menyelimuti acara serah terima tanah wakaf seluas 2.300 m² yang berlangsung...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img