BANYUASIN (Hidayatullah.or.id) — Kampus Madya Pondok Pesantren Hidayatullah Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi saksi momen pelepasan dan penugasan dai/daiyah muda 19 santri alumni Madrasaj Aliyah (MA) Mardhatillah Hidayatullah Banyuasin, Sabtu, 30 Syawal 1444 (20/05/2023).
Dalam acara yang digelar dengan khidmat, para santri yang telah menyelesaikan pendidikan mereka di Madrasah Aliyah ini siap untuk mengemban tugas dakwah yang akan dijalani dengan penuh semangat dan dedikasi.
Dalam program pendidikan mereka, para santri telah diberikan bekal ilmu agama dan kemampuan lainnya. Mereka telah menjalani pelatihan intensif selama beberapa tahun untuk mempersiapkan diri mereka menjadi dai/daiyah.
Dalam proses pendidikan, mereka juga diberikan bimbingan tentang bagaimana menjadi seorang kader militan yang memiliki kesungguhan, keteladanan, dan keterampilan berkomunikasi yang efektif.
Dalam sambutannya, Ustadz Sriyono, S.Pd, Ketua Yayasan Kampus Madya Hidayatullah Banyuasin, mengapresiasi para santri yang telah menyelesaikan masa pendidikan mereka. Ia menyebut mereka sebagai kader militan yang siap menghadapi tantangan dan menyebarluaskan ajaran agama dengan baik.
“Kami bangga melihat semangat dan komitmen kalian dalam menempuh pendidikan di MA Mardhatillah. Kini, tibalah saatnya kalian melangkah ke tahap berikutnya sebagai para dai daiyah muda di tengah-tengah masyarakat,” kata Sriyono.
Dai senior yang sudah malang melintang mengemban amanah dakwah di berbagai daerah di Indonesia ini memotivasi santrinya agar hendaknya menjadi Generasi 554.
Dia menjelaskan, generasi 554 yang dimaksud merujuk pada Kitabullah yakni surah ke-5 dari Al Qur’an yaitu Al Maidah ayat 54.
Menurut Sriyono, sebagai Generasi 554, maka hendaknya setiap pribadi anak muda muslim mempunyai 3 karakteristik utama Pertama, Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah.
Karakter Kedua, lemah-lembut kepada orang-orang mukmin, tegas-keras pembelaannya pada aqidah dan Tauhid. Dan ketiga, berjihad di jalan Allah dan tidak khawatir dengan celaan orang dalam berjihad menegakkan Diinullah.
“Jadilah Generasi 554 itu,” seru Ust. Sriyono menegaskan penuh bersemangat.
Dalam upaya menerapkan ajaran agama secara luas dan menyeluruh, penugasan para dai daiyah muda ini akan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan pendidikan dan dakwah di beberapa DPD Hidayatullah dan Kampus Madya Hidayatullah Banyuasin itu sendiri.
“Mereka akan ditempatkan di lembaga pendidikan, perintisan pesantren, dan pusat kegiatan masyarakat,” kata Sriyono.
Tugas mereka meliputi memberikan pengajaran kepada masyarakat, kegiatan di masjid, serta melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Menjadi seorang dai daiyah muda bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan ketekunan, dedikasi, dan keuletan dalam menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat,” pesannya.
Oleh karenanya, terangnya, para santri alumni MA Mardhatillah telah dibekali dengan pendidikan dan landasan (kultur) yang kuat untuk menjalani tugas ini. Diharapkan mereka siap menghadapi tantangan, merangkul berbagai lapisan masyarakat, dan memberikan pengaruh positif bagi kehidupan umat Islam.
Acara pelepasan dan penugasan ini juga dihadiri oleh para guru dan staf pengajar MA Mardhatillah, Pengurus DPW Hidayatullah Sumsel, dan pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel serta orang tua/wali yang merasa bangga melihat kesuksesan para santri dalam menyelesaikan pendidikan mereka. Kehadiran mereka juga menjadi bukti dukungan dan doa dari lembaga pendidikan yang telah mendidik mereka selama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Sriyono mewakili keluarga besar Hidayatullah Sumsel berharap semoga para dai daiyah muda alumni MA Mardhatillah dapat melanjutkan perjuangan dakwah dengan baik.
“Semoga mereka dapat menjadi penerus yang berdedikasi dalam menjaga dan menyebarkan ajaran agama yang benar serta memberikan manfaat bagi umat Islam dan masyarakat luas. Selamat mengemban tugas, semoga sukses selalu!,” tandasnya.*/Qosim Abi Aziyz