
SOREANG (Hidayatullah.or.id) — Dalam suasana sejuk pegunungan Bandung Barat, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah gabungan Bandung Raya dan Garut (Braga) menggelar Muharram Family Camp sebagai refleksi Tahun Baru Islam Hijriyah, Sabtu, 10 Muharram 1447 (5/7/2025).
Mengusung tema “Berani Hijrah, Berani Berubah, Berani Istiqamah”, kegiatan ini menjadi penguat pesan hijrah sebagai transformasi spiritual, sosial, dan ekologis.
Acara yang dipusatkan di Kampus Pondok Qur’an Hidayatullah Soreang, Bandung Barat, ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi keluarga besar Hidayatullah Braga, tetapi juga bagian dari semarak menyambut Musyawarah Nasional (Munas) VI Hidayatullah.
Dengan lokasi pesantren yang berada di ketinggian serta berlatar udara segar, momentum ini membalut spiritualitas Hijriyah dalam nuansa alami yang kental.

Gerakan Menanam sebagai Simbol Hijrah Ekologis
Kegiatan ini dirangkai dengan aksi Gerakan Menanam Pohon, bekerja sama dengan komunitas motor dan komunitas kebudayaan Sunda.
Puluhan bibit pohon produktif ditanam termasuk beberapa diantaranya di Kampus II Hidayatullah Soreang, sebagai bentuk kontribusi nyata menjaga lingkungan.
Pembina Rayon Hidayatullah Bandung Raya Ustadz Naufal Abdullah, menegaskan, bahwa nilai-nilai ajaran Islam yang mengakar dalam komunitas Hidayatullah juga menyentuh ranah ekologi secara substantif.
“Menjaga lingkungan, salah satunya dengan menanam pohon, merupakan upaya penting dalam menjaga kelangsungan kehidupan yang sehat dan layak,” ujar Naufal Abdullah, dalam keterangannya kepada media ini.

Penanaman simbolis dilakukan oleh tokoh-tokoh dari komunitas kolaborator. Di antaranya, Komunitas Hijau Walagri, komunitas kebudayaan Sunda peduli lingkungan yang dipimpin oleh Kang Igun Weishaguna, BBMC (Bikers Brotherhood Motorcycle Club) for Ecology and Conservation yang diwakili oleh Kang Aep Karman, serta komunitas motor Respect One Brother (ROB) yang diwakili oleh Teh Eliyah Rahmawati.
Kegiatan kolaboratif ini menandai titik temu antara nilai religius, tradisi lokal, dan gaya hidup modern dalam semangat hijrah yang lebih luas: berpindah dari pasif terhadap lingkungan menjadi aktif menjaga dan merawat bumi.

Mengaja Lingkungan Amanah Agama
Dalam keterangannya, Ustadz Naufal Abdullah menyinggung akar sejarah Hidayatullah sebagai komunitas yang sejak awal memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.
“Kehadiran Hidayatullah yang berawal dari Balikpapan tidak bisa dilepaskan dari akar sejarahnya sebagai komunitas penjaga lingkungan,” ungkapnya.
Hal ini pun sejalan dengan pandangan KH Abdurrahman Muhammad, Pemimpin Umum Hidayatullah, yang dalam taujih nasionalnya beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa menjaga lingkungan adalah amanah syariat.
Dengan mengutip pandangan tersebut, jelas Noval, kegiatan Muharram Family Camp ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi mengandung pesan teologis yang mendalam bahwa membangun kesadaran ekologis sebagai bagian integral dari pengamalan syariat Islam.

Naufal menjelaskan, melalui integrasi antara refleksi spiritual, aksi ekologis, dan kolaborasi komunitas lintas budaya, Muharram Family Camp Hidayatullah Braga berupaya menghadirkan model dakwah yang membumi dan adaptif.
“Kami berharap kegiatan ini semakin meneguhkan pesan-pesan kebaikan Hidayatullah di bidang lingkungan dalam rangka membangun kesadaran ekologis anak-anak bangsa,” tukas Ustadz Naufal.
Dengan semakin dekatnya Munas VI Hidayatullah, kegiatan semacam ini, bagi Naufal, menegaskan bahwa Hidayatullah bukan hanya fokus pada pembinaan ruhani dan pendidikan umat, melainkan juga berperan aktif dalam membangun masa depan bangsa yang berkeadaban dan berkelanjutan.*/






