DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Sarjana lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah hendaknya terus menguatkan perannya sebagai sarjana penggerak pembangunan di masyarakat selaku insan cendekia yang profetik dan profesonal.
“Belajar sepanjang hayat dan update untuk terus berinovasi sesuai dengan bidang keahlian dan porsinya masing masing, insya Allah, akan menghasilkan insan insan terpelajar, dan insan profetik dan profesional yang melebihi kecerdasan teknologi,” kata Assoc. Prof. Dr. Udin Ahidin, S.E., M.M., CM.A.
Hal itu disampaikan Sekretaris Pascasarjana Universitas Pamulang (Unpam) ini saat berorasi ilmiah pada acara Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-X dan Penugasan Dai Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah bertajuk “Membangun Indonesia Bersama Sarjana Penggerak Pembangunan yang Profetik Profesional” di Aula Gedung Baznas, Jl. Raya Pajajaran, Baranangsiang, Bogor, Ahad, 15 Rabi’ul Awal 1445 (1/10/2023).
Pada kesempatan tersebut Ahidin memaparkan ihwal perkembangan dan perubahan peradaban manusia di muka bumi ini saat ini yang sangat dinamis.
Begitu juga dengan perkembangan dan perubahan peradaban manusia pada dunia bisnis sangat dinamis, mulai dari era munculnya peradaban manusia yang saat itu belum ada yang namanya pertukaran.
Namun, terang Ahidin, manusia tetaplah yang paling unggul dengan berbagai kelebihan yang dianugerahkan oleh Tuhan.
Dia menyebutkan, manusia sebagai mahluk yang diciptakan oleh Allah SWT Tuhan Semesta Alam menganugerahkan 3 hal yang berbeda dari mahluk lainnya di muka bumi ini yaitu akal pikiran untuk berfikir, memiliki nafsu untuk maju, dan memiliki hati untuk mengimbangi akal dan nafsu agar terarah ke arah yang positif.
Atas dasar itu, terang dia, maka needs (kebutuhan), wants (keinginan), dan expectations (harapan) manusia sebagai konsumen akan terus ada dan terus berubah setiap saat.
Sehingga dalam pemenuhan kebutuhannya, terang Ahidin, manusia memerlukan teknolgi yang lebih tepat guna, teknologi yang lebih maju dari teknologi sebelumnya, dan tentunya dengan sentuhan yang humanis artinya bahwa teknologi itu ada dampak positif dan negatifnya.
“Humanis disini bermakna untuk kepentingan kebaikan umat manusia di muka bumi ini. Oleh karena itu peran manusia sudah jelas posisinya harus di atas teknologi. Manusia harus lebih pintar, harus lebih canggih dalam menentukan teknologi sesuai dengan needs, wants, dan expectations manusia saat ini dan di masa yang akan datang,” katanya.
Oleh karenanya, jelas Ahidin, bagi masyarakat yang saat ini merasa waswas dan takut dengan teknologi, diharapkan dengan memahami eksistensi manusia sebagai mahluk yang sempurna sejatinya tidak harus waswas dan tidak harus takut.
“Hal itu karena dengan anugerah akal pikiran, nafsu dan hati yang dimiliki manusia mampu men-drive teknologi yang tepat, men-drive situasi dan kondisi bisnis, dan men-drive aktivitas kehidupan lainya,” terang dosen yang juga gemar bertani ini.
Lebih jauh Ahidin mengatakan, dengan nilai nilai profetik, para sarjana STIE Hidayatullah menjadi insan yang mampu mengimplementasikan pola pikimya yang reflektif dan spekulatif sampai pada tataran empirik, sedangkan profesional, insan yang mampu berkiprah di masyarakat sesuai dengan bidang keahlian, sesuai dengan porsi dan posisinya masing-masing.
“Maka pada pagi hari ini saya ikut senang, ikut bangga, dan ikut berbahagia Insya Allah terlahir dari STIE Hidayatullah yaitu teman-teman yang hari ini diwisuda adalah insan insan yang profetik dan profesional yang akan berkontribusi sebagai penggerak dalam pembangunan Indonesia sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing,” imbuhnya.
Dia mendoakan semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya untuk terus belajar dan berkarya demi negeri ini.
Seraya dengan itu, Ahidin berharap dengan gelar akademik ini, para sarjana STIE Hidayatullah mampu menunjukkan kepada dunia bahwa kita sebagai Bangsa Indonesia Insya Allah mampu dan bisa maju menuju negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.
“Bukan lagi sebuah mimpi tapi Insya Allah sebuah kenyataan yang dapat dirasakan oleh halayak masyarakat banyak,” harapnya menandaskan.
Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-X dan Penugasan Dai Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah ini turut dihadiri Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi DPP Hidayatullah Asih Subagyo, Ketua dan Anggota Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ir. Abu A’la Abdullah, Ketua Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Depok Lalu Mabrul, M.Pd.l beserta jajarannya.
Hadir pula Ketua STIE Hidayatullah Depok Muhammad Saddam, M.Ak, Ketua I, Il, dan lll, Kaprodi, LP2M, Dosen dan seluruh Civitas Akademika STIE Hidayatullah Depok. Turut juga Kepala Sekolah SD, SMP, MA Integral Hidayatullah Depok.
Berikutnya hadir Direktur Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Pusat Supendi, Ketua SAR Nasional Hidayatullah Irwan Harun, Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah Rasfiuddin Sabaruddin, M.IRK, Ketua Umum PP Muslimat Hidayatullah Hani Akbar, S.Sos, Direktur Konsultan Perguruan Tinggi Yandi Juniansyah, S.E, serta para orangtua wisudawan dan wisudawati serta para tamu undangan lainnya. (ybh/hidayatullah.or.id)